Trik-Tips Blog Headline Animator

Tuesday, March 24, 2009

PRO DAN KONTRA PELUANG BISNIS MLM & SEJENISNYA

MLM/network marketing adalah salah satu cara marketing atau penjualan di antara berbagai macam cara marketing, yang diakui oleh dunia ekonomi. Jika anda pernah belajar di S1 atau S2 di bidang ekonomi/bisnis, anda suka atau tidak suka pasti akan berkenalan dengan sistem ini.

Jadi bagi orang awam yang tidak tahu soal bidang ini, bisa dimaklumi jika ada yang memandang negative bisnis ini.

Ini hanyalah soal paradigma/cara memandang seseorang terhadap bisnis ini, bisa negative atau positif.


Mungkin ada baiknya jika menggali lebih lanjut informasi pada orang-orang yang memang berkecimpung di bidang ini, mungkin anda bisa mendapatkan informasi yang berguna bagi anda. Ingat, jaman dulu orang yang punya banyak tanah yang berkuasa, kemudian dunia berubah menjadi orang yang banyak duit yang berkuasa, tapi sekarang orang yang memegang banyak informasi dan relasi yang berkuasa.

Jadi bukalah pikiran kita untuk menerima informasi sebanyak mungkin.

MLM/network marketing/direct selling sendiri sebenarnya adalah bisnis legal. Di Indonesia, semua perusahaan jenis ini yang masuk kategori qualified, pasti masuk ke dalam APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia). Dan APLI ini tergabung dalam WFDSA (World Federation of Direct Selling Association), organisasi perusahaan MLM dunia.Jadi dari legalitas, tidak bisa dibantah lagi bahwa bisnis ini legal.

Bagi anda yg masih negative dan menganggap ini cuma tipu menipu, saya sarankan coba untuk cari informasi di internet mengenai APLI ini, agar anda tidak malu nantinya jika anda bicara dgn orang lain dengan mengatakan bahwa ini bisnis illegal.

Dunia Investasi dalam dunia ekonomi telah sedemikian maju, tidak hanya praktek penjualan dan pembelian yang mendapat keuntungan, investasi dana pun bisa mendapatkan keuntungan, bagi pemeluk Islam mungkin tidak asing lagi dengan investasi dana dalam bentuk Syariah yang kini dijalankan banyak perbankan modern dengan menggunakan system Syariah Islam dalam system perbankannya.

Pendapat pakar Syariah Islam seperti DR. Syafii Antonio mungkin bisa dijadikan rujukan apakah suatu bisnis atau MLM itu menjalankan system Syariah atau tidak.

Selain itu tentunya Fatwa MUI tentang halal atau tidaknya system suatu bisnis atau MLM tentunya menjadi syarat lain yang dibutuhkan masyarakat muslim dalam menanam investasi di suatu usaha.

Sistem MLM sebenarnya dari jaman dahulu sudah ada. Semua agama yg ada di muka bumi ini, penyebarannya secara tidak langsung mengikuti prinsip MLM juga. Dimulai dari para nabi jaman dahulu yg mempunyai murid-murid, dan mereka pun punya murid-murid lagi, dst.

Jadi sebenarnya MLM sudah ada di kehidupan kita dari jaman dahulu. Dari segi bisnis, MLM bisa dijalankan siapa saja dgn berbagai latar belakang. Orang miskin, bodoh, licik, jahat, penipu, dll pun bisa jalankan bisnis ini.

Jika anda kebetulan ketemu orang seperti di atas, memang anda pantas kesal, tapi bukan berarti bisnis MLM nya yang salah. Anda cukup tolak saja, tidak perlu kesal, walaupun sebenarnya ada kemungkinan anda sedang menolak sebuah peluang untuk merubah hidup anda.
Bagi anda yang pernah gagal dalam MLM, mungkin anda kurang beruntung sehingga bergabung dgn perusahaan MLM yg marketing plan nya kurang cocok dangan anda.

Atau barangkali sebenarnya anda tidak serius dalam menjalankan bisnis MLM yang anda ikuti sehingga hanya bergabung, menanam modal lalu diam saja seperti kalau anda mengikuti Undian Berhadiah, lalu putus asa karena tidak mendapat apa-apa kemudian timbul antipati terhadap MLM dan menyebarkan opini kesetiap orang kalau MLM hanya omong kosong dan bisnis penipuan.

Jadi sepertinya yang salah itu bukan MLM nya tapi anda sendiri yang tidak serius dalam berusaha.

Di bisnis manapun apakah itu MLM atau bukan, hukum alam bahwa “ Siapa yang bekerja keras dia akan menerima pendapatan sesuai apa yang dikerjakan “ itu tetap berlaku.

Sehubungan dengan opini segelintir orang yang berpendapat bahwa upline bersenang-senang di atas penderitaan downline-nya, saya pikir mungkin perusahaan yg anda ikuti bukan MLM yg benar, kemungkinan money game atau sejenisnya.

Jika itu MLM dengan marketing plan yang benar dan fair, walaupun selamanya posisi downline mungkin di bawah upline, tapi secara peringkat dan pendapatan bisa jauh melampaui upline. Jadi belum tentu posisi downline selalu menderita.

Bagaimana dengan pendapat bahwa nantinya penduduk dunia kalau sudah join semua, bisnisnya macet ?.

Saya pernah dapat informasi bahwa jumlah distributor baru sebuah perusahaan MLM yang tergolong bagus di Indonesia sekitar 30,000 orang per bulan. Kalau penduduk Indonesia diasumsikan 250 juta, dengan tingkat pertumbuhan dan kematian 0%, maka semua penduduk Indonesia jika bergabung butuh waktu sekitar 600 tahunan. Itu belum dihitung kalau ada yang keanggotaannya hangus dan daftar lagi, atau org yg bergabung di beberapa perusahaan MLM, dll.

Jadi intinya untuk mencapai titik jenuh masih dibutuhkan waktu yang sangat lama. Tapi saya optimis bahwa titik jenuh akan sulit dicapai karena PERTUMBUHAN PENDUDUK DUNIA SELALU POSITIF.

Apalagi jika suatu MLM menggunakan system multi member (bisa mendaftar /register beberapa kali dengan nama dan account bank yang sama) maka tidak ada istilah bisnis akan macet meski seluruh dunia ikut menjadi member.

Filosofi MLM yang benar adalah SUKSESKAN DOWNLINE, MAKA ANDAPUN AKAN SUKSES. Jika dalam dunia kerja sering terjadi ada yang bermain sikut kiri kanan, injak bawahan dan jilat atasan, itu cuma perilaku individu seseorang saja.

Sama seperti anda kerja kantoran yang punya filosofi KERJA KERAS, JUJUR DAN LOYAL, MAKA ANDA AKAN NAIK JABATAN, tapi faktanya banyak juga kelas karyawan yang mainnya lebih busuk dari pada cuma sikut kiri kanan, injak bawahan, dan jilat atasan cuma untuk naik jabatan.

Dan berapa orang di perusahaan anda yang bisa jadi direktur utama? Di mana-mana direktur utama Cuma 1 orang dari mungkin ribuan karyawan yang ada, tapi di MLM yang benar, siapa saja bisa mencapai peringkat tertinggi.

Jika dilihat dari segi positifnya, jelas MLM membuka peluang lebih besar bagi semua orang untuk berhasil.

Pendapat mengenai MLM menjual mimpi-mimpi dan iming-iming bonus besar, itu benar adanya. Diharapkan dengan seperti itu orang akan termotivasi untuk berubah menjadi lebih baik, itulah segi positifnya.

Coba lihat para pencari kerja, jika tempat mereka melamar keja tidak meng-iming-imingi mereka dengan gaji yang layak apakah mereka mau kerja di perusahaan tersebut. Tentu tidak bukan. Jadi di luar MLM banyak sekali aktivitas lain yang juga menawarkan mimpi-mimpi indah.

Memang benar kalau seseorang sudah keluar dari suatu MLM bisa gabung lagi. Analoginya, kalau anda keluar dari pekerjaan kantor anda, tentunya bisa kerja lagi di tempat lain yang bidangnya sama atau bahkan di kantor yang sama lagi. Jadi tidak ada yang aneh bukan?

Bisnis MLM memang menekankan prinsip efisiensi jalur distribusi. Jika bisa menghemat, kenapa tidak. Itu adalah prinsip org usaha. Justru sekarang terjadi pemborosan iklan di TV, orang muak dengsn iklan di TV dan sering ganti chanel dengan remote sewaktu ada iklan.

Jika ada orang berpikir para pelaku MLM diperalat untuk presentasi, cobalah anda lihat dari sudut pandang lain bahwa mereka sebenarnya sedang melatih diri mereka untuk bisa bebicara dengan org lain, sedang berlatih wiraswasta untuk hidup mereka sendiri.

Jadi kalaupun anda tidak mau bergabung, tidak masalah, tapi setidaknya hormatilah mereka yang mau berjuang untuk hidup mereka sendiri, tidak perlu sinis terhadap mereka.

Satu hal yang perlu dicermati dari sikap sinis ini adalah ada kemungkinan timbul karena lebih disebabkan malu pada diri sendiri karena dulu pernah bergabung dengan MLM tapi tidak mau bekerja keras membangun jaringan sehingga gagal lalu mengumbar opini agar orang lain termakan opini tersebut ikut gagal juga sehingga kehidupan dirinya dan orang lain yang dialami tidak berubah menjadi lebih baik karena melewatkan peluang bagus.

Dalam hidup ini sulit menemukan orang yang gembira ketika orang lain menjadi maju fakta yang ada lebih banyak orang tidak suka jika ada tetangga atau temannya menjadi maju sementara dirinya gagal karena kesalahan diri sendiri.

Pesan terakhir, jika suatu hari anda dipresentasikan bisnis MLM, dengarkan saja informasi yang mereka berikan. Kemudian cari informasi sebanyak mungkin agar anda tidak tertipu bisnis money game atau sejenisnya.

Jika merasa masuk akal dan cocok, silahkan jalankan dengan serius karena bila masuk suatu bisnis maka anda dituntut komitmen yang kuat dalam menjalankannya, berbeda jika anda menanam modal untuk mengikuti undian berhadiah anda tinggal diam saja dan Cuma berharap serta bermimpi .

Jika tidak cocok, anda tinggal bilang ke orang yang menawarkan bahwa anda tidak tertarik.

Selamat mencoba !


Comments :

0 comments to “PRO DAN KONTRA PELUANG BISNIS MLM & SEJENISNYA”


Post a Comment